Menurut
Suherni, 2008 (p.85-90), proses adaptasi psikologi pada seorang ibu sudah
dimulai sejak hamil. Wanita hamil akan mengalami perubahan psikologis yang
nyata sehingga memerlukan adaptasi. Perubahan mood seperti sering menangis,
lekas marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang merupakan
manifestasi dari emosi yang labil. Proses adaptasi berbeda-beda antara satu ibu
dengan ibu yang lain. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus
dijalani. Tanggung jawab bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir.
Dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya merupakan dukungan positif
untuk ibu.
Pada
masa nifas ibu mengalami stimulasi dan kegembiraan yang luar biasa. Menjalani
proses tekanan untuk cepat menyerap pembelajaran yang diperlukan tentang apa
yang harus diketahuinya dan perawatan
untuk bayinya. Ibu merasa memiliki tanggung jawab yang luar biasa pada
dirinya sebagai ibu. Tidak mengherankan apabila ibu mengalami sedikit perubahan
perilaku yang sesekali mengalami kerepotan.
Masa
nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran.
Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi. Tanggung jawab ibu mulai
bertambah, reaksi seorang ibu berbeda-beda selama hari-hari pertama melahirkan.
Ibu akan selalu melihat ke wajah bayinya, mengamati tubuh, sesekali mengelus
pipi bayinya, dan menggoyangkan ekstremitasnya sebelum kembali menatap wajah
bayinya. Namun ada ibu yang merasa tidak nyaman dengan bayi baru mereka karena
beberapa alasan yang menyebabkannya. Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam
beradaptasi dalam masa nifas adalah sebagai berikut :
1. Fungsi
yang memengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi orang tua.
2. Respon
dan dukungan dari keluarga dan melahirkan sebelumnya.
3. Riwayat
pengalaman hamil dan melahirkan sebelumnya.
Harapan, keinginan, dan
aspirasi ibu saat hamil juga melahirkan
Setelah
proses kelahiran tanggung jawab keluarga bertambah dengan adanya seorang bayi
baru lahir. Dorongan serta perhatian anggota keluarga merupakan dukungan
positif untuk ibu. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan ibu akan melalui
fase-fase sebagai berikut :
1. Taking
in
Terjadi
pada hari ke 1 sampai ke 2, fokus perhatian adalah pada diri sendiri, mungkin
pasif dan tergantung. Kelelahannya membuat ibu perlu cukup istirahat untuk
mencegah gejala kurang tidur seperti mudah tersinggung. Kondisi ini perlu
dipahami dengan menjaga komunikasi dengan baik. Pada fase ini perlu
diperhatikan pemberian ekstra makanan untuk proses pemulihan disamping memang
nafsu makan ibu saat ini sedang meningkat. Biasanya ibu tidak menginginkan
kontak dengan bayinya tetapi bukan berarti ibu tidak memperhatikan. Pada fase
ini ibu perlu informasi mengenai bayinya bukan cara merawat bayinya.
Ibu
akan berulang kali menceritakan proses persalinan yang dialaminya dari awal sampai
akhir. Ibu perlu bicara tentang dirinya sendiri. Ketidaknyamanan fisik yang
dialami ibu pada fase ini seperti rasa mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur
dan kelelahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hal tersebut
membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gangguan psikologis yang mungkin
14 dialami, seperti mudah tersinggung, menangis. Hal ini membuat ibu cenderung
menjadi pasif. Pada fase ini petugas kesehatan harus menggunakan pendekatan
yang empatik agar ibu dapat melewati fase ini dengan baik.
2. Taking
hold
Terjadi
pada hari ke 3 sampai hari ke 10, ada kekhawatiran tidak mampu merawat bayinya.
Selain itu, perasaan ibu pada fase ini sangat sensitif sehingga mudah
tersinggung jika komunikasi kurang hati-hati. Ibu mulai berusaha mandiri dan berinisiatif. Perhatian terhadap
kemampuan mengatasi fungsi tubuhnya seperti buang air kecil dan buang air
besar, melakukan aktivitas duduk, jalan, ingin belajar tentang perawatan diri
dan bayi. Sering timbul rasa tidak percaya diri. Oleh karena itu ibu butuh
dukungan khususnya suami, dimana pada fase ini merupakan kesempatan terbaik
melakukan penyuluhan dalam merawat diri dan bayi sehingga tumbuh rasa percaya
diri. Bagi petugas kesehatan pada fase ini merupakan kesempatan yang baik untuk
memberikan berbagai penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang diperlukan ibu
nifas. Tugas kita adalah mengajarkan cara merawat bayi, cara menyusu yang
benar, cara merawat luka jahitan, senam nifas, memberikan pendidikan kesehatan
yang dibutuhkan ibu seperti gizi, istirahat, kebersihan diri dan lain-lain.
3. Letting
go
Terjadi
setelah hari ke 10 post partum. Pada fase ini ibu merasakan bahwa bayinya
adalah terpisah dari dirinya. Mendapatkan dan menerima peran dan tanggung jawab
baru. Terjadi peningkatan kemandirian dalam merawat diri dan bayinya,
penyesuaian dalam hubungan keluarga termasuk bayinya. Fase ini berlangsung
setelah sepuluh hari persalinan. Fase-fase adaptasi psikologis pada ibu masa
nifas merupakan perubahan perasaan sebagai respon alami terhadap rasa lelah
yang dirasakan dan akan kembali secara perlahan setelah ibu dapat menyesuaikan
diri dengan peran barunya dan tumbuh kembali pada keadaan normal.
Ibu
memahami bahwa bayi butuh disusui sehingga siap terjaga untuk memenuhi
kebutuhan bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya sudah meningkat
pada
fase
ini. Ibu akan lebih percaya diri dalam menjalani peran barunya. Pendidikan
kesehatan yang kita berikan pada fase sebelumnya akan sangat berguna bagi ibu.
Ibu lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri dan bayinya. Dukungan suami dan
keluarga masih terus diperlukan oleh ibu. Suami dan keluarga dapat membantu
merawat bayi, mengerjakan urusan rumah tangga sehingga ibu tidak telalu terbebani.
Ibu memerlukan istirahat yang cukup, sehingga mendapatkan kondisi fisik yang bagus
untuk dapat merawat bayinya. Walaupun perubahan terjadi sedemikian rupa ibu harusnya
tetap menjalani ikatan batin dengan bayinya sejak awal. Hal-hal yang harus
dipenuhi selama masa nifas adalah sebagai berikut :
1. Fisik
Istirahat, asupan gizi
dan lingkungan bersih.
2. Psikologi
Dukungan dari keluarga
sangat diperlukan.
3. Sosial
Perhatian dan rasa
kasih sayang menghibur ibu saat sedih dan menemani ibu saat kesepian.
4. Psikososial
Berinteraksi dengan orang-orang
sekitar agar ibu yang sedang dalam masa nifas tidak merasa kesepian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar