Sabtu, 07 April 2018

Bounding Attachment


Pengertian bounding attachment menurut beberapa ahli antara lain :
1.      Klause dan Kennel (1983) adalah interaksi orangtua dan bayi secara nyata baik fisik, emosi maupun sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera setelah bayi lahir.
2.      Nelson (1986), bounding adalah dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara orangtua dan bayi segera setelah bayi lahir sedangkan attachment adalah ikatan yang terjalin diantara individu yang meliputi pencurahan perhatian yaitu hubungan emosi dan fisik yang akrab.
3.      Benner dan Brown (1999), bounding adalah terjadinya hubungan orangtua dan bayi sejak awal kehidupan, sedangkan attachment adalah pencurahan kasih sayang diantara individu.
4.      Brozelton (dalam Bobak, 1995) bounding attachment adalah permulaan saling mengikat antara orang-orang seperti antara orangtua dan anak pada pertemuan pertama.
5.      Parni (2000) bounding attachment adalah suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir.
6.      Perry (2002) bounding adalah proses pembentukan attachment atau membangun ikatan sedangkan attachment adalah suatu ikatan khusus yang dikarakteristikan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
7.      Subroto (cit Lestari, 2002) bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.
Jadi dapat disimpulkan, bounding attachment adalah suatu ikatan yang terjadi diantara orang tua dan bayi baru lahir, meliputi pemberian kasih sayang dan pencurahan perhatian yang saling tarik-menarik. Selain itu, pengertian bounding attachment adalah suatu proses sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orangtua yang bersifat saling mencintai serta memberi keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Proses ikatan batin antara ibu dan bayinya ini diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang dikandung, dapat dimulai sejak kehamilan. Ikatan batin antara orang tua dan bayinya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi.
Beberapa pemikiran dasar dari keterkaitan ini antara lain keterkaitan atau ikatan batin ini tidak dimulai saat kelahiran, tetapi ibu telah memelihara bayinya selama kehamilan, baik ibu maupun ayah yang telah berangan-angan tentang bayi mereka. Hal ini dapat menimbulkan perasaan positif, negatif atau netral. Sejalan dengan perkembangan pada beberapa bulan pertama kehidupan, bayi dan ibunya saling mengadakan hubungan dan ikatan batin. Jika seorang ibu konsisten dalam responnya terhadap kebutuhan bayi dan mampu menafsirkan dengan tepat isyarat seorang bayi, perkembangan bayi akan terpacu dan terbentuk ikatan batin yang kokoh. Keberhasilan dalam hubungan dan ikatan batin antara bayi dan ibunya dapat mempengaruhi hubungan sepanjang masa.

Tahap-Tahap Bounding Attachment :
1.      Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, erbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
2.      Bounding (keterikatan).
3.      Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.
Elemen-Elemen Bounding Attachment :
1.      Sentuhan – Sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.
2.      Kontak mata – Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell, 1982).
3.      Suara – Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang.
4.      Aroma – Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
5.      Entrainment – Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
6.      Bioritme – Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
7.      Kontak dini – Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua–anak.
Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
1.      Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
2.      Reflek menghisap dilakukan dini.
3.      Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
4.      Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).
Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment :
1.      Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
2.      Sentuhan orang tua pertama kali.
3.      Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak.
4.      Kesehatan emosional orang tua.
5.      Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.
6.      Persiapan PNC sebelumnya.
7.      Adaptasi.
8.      Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.
9.      Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
10.  Fasilitas untuk kontak lebih lama.
11.  Penekanan pada hal-hal positif.
12.  Perawat maternitas khusus (bidan).
13.  Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga, teman dan pasangan.
14.  Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
Keuntungan Bounding Attachment :
1.      Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
2.      Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
Hambatan Bounding Attachment
1.      Kurangnya support sistem.
2.      Ibu dengan resiko (ibu sakit).
3.      Bayi dengan resiko (bayi prematurbayi sakit, bayi dengan cacat fisik).
4.      Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keolmuam dan seni yang mempersiapkan kehamilan,menolong persalinan, nifas dan menyusui, m...