Jumat, 02 Februari 2018

Makalah Psikologi Perilaku Manusia

MAKALAH

PERILAKU PSIKOLOGI MANUSIA


Disusun Oleh :

Vina Vinanjungsari                    17150073

Kelas : A 14.2


PROGRAM STUDI D-3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai ”Perilaku Manusia” pada mata kuliah Psikologi. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa, oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kami ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.




Yogyakarta, 23 januari 2018


Penyusun,












DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.2 Latar Belakang............................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Pengertian Perilaku Manusia.......................................................................................2
2.2 Pengertian Psikologi....................................................................................................3
2.3 Tujuan Mempelajari Psikologi....................................................................................3
2.4 Ruang Lingkup Kajian Psikologi................................................................................4
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia................................................4
2.6 Objek Pembahasan Psikologi......................................................................................7
2.7 Proses Pembentukan Perilaku.....................................................................................7
2.8 Macam-macam Perilaku Manusia...............................................................................9
2.9 Bentuk Perubahan Perilaku.........................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................................11
Daftar Pustaka................................................................................................................12




 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskandengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan lain-lain. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misalnyaa : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain. Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar.
Manusia adalah makhluk sosial, yang kesehariannya selalu berinteraksi dengan makhluk lainnya. Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitarnya. Dari sifat sosialnya inilah yang membawa pengaruh terhdap berbagai aspek dari kehidupannya, disadari ataupun tidak disadari sebagai contoh : orang tua dalam mendidik anaknya kadang terpengaruh oleh orangtuanya dalam mendidiknya, ataupun seorang guru yang menganut faham gurunya dalam mendidik muridnya.
Dari pengaruh itulah, kadang tanpa kita sadari bahwa kita telah mempelajari psikologi. Yang mana psikologi adalah disiplin ilmu yang didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan perilaku. Maka sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson mengatakan kalau “ Tidak ada orang yang kini mengaku tidak mengenal ilmu psikologi”. Maka dari itu kami mencoba untuk menyusun makalah ini yang didalamnya menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan psikologi. Dengan mengangkat judul “ perilaku psikologi manusia”.
1.2  Tujuan
a.    Memberikan wawasan yang luas bagi mahasiswa kebidanan tentang perilaku psikologi manusia.
b.    Memahami psikologi manusia dengan baik.
c.    Memahami proses pembentukan perilaku psikologi manusia.
d.   Mengetahui macam-macam perilaku psikologi manusia.











BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Manusia
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmojo, 2005).
Psikologi memandang perilaku manusia (Human Behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Berbicara tentang perilaku, manusia itu unik /khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia berperilaku atau beraktivitas karena adanya tujuan tertentu. Dengan adanya need atau kebutuhan diri seseorang maka akan muncul motivasi/penggerak , sehingga manusia itu berperilaku , baru tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan berikutnya atau kebutuhan lain dan seterusnya dalam suatu proses terjadinya perilaku manusia (Widyatun, 1999).
Sedangkan menurut Bandura, suatu formulasi mengenai perilaku dan sekaligus dapat memberikan informasi bagaimana peran perilaku itu terhadap lingkungan dan terhadap individu atau organisme yang bersangkutan. Formulasi Bandura berwujud B =  behavior. E = environment, P = person, atau organisme. Perilaku lingkungan dan individu itu sendiri saling berinteraksi satu sama lain. Ini berarti bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, disamping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan, dapat mempengaruhi individu (Walgito,2003).
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia :
1.    Genetika
2.    Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu
3.    Norma sosial – adalah pengaruh tekanan social
4.    Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
2.2 Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata “Psyche” yang artinya “jiwa” dan “logos” yang artinya ilmu akan tetapi pengertian definitifnya, terdapat perbedaan dikalangan para ahli psikologi sebagaimana yang diuraikan di bawah ini :
Woodworth dan Marquis mendefinisikan psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar. Adapun sasarannya adalah aktivitas rohaniyah yang pada hakikatnya menimbulkan aktivitas jasmaniyah itu. Wilhem Wundt (1832 – 1920) memandang bahwa psikologi adalah sebagai ilmu yang menyelidiki pengalaman –pengalaman yang timbul dalam diri mannusia seperti perasaan penca indera, perasaan (feeling) kita, pikiran dan kehendak bukannya menyelidiki pengalaman-pengalaman yang timbul dari luar diri manusia, karena pengalaman-pengalaman dari luar (eksternal) tersebut menjadi objek penyelidikan ilmu alam. John Brodus Watson (1842-1910) berpendapat bahwa Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriyah, bukannya mempelajari tentang kesadaran, dengan menggunakan metode obsevasi yang objektif seperti rangsang (stimulus) dan response (jawaban) terhadap rangsang-rangsang.
Awal abad 20 Mc. Dougall mulai merumuskan definisi Psikologi”Pshychology is the science of human behavior”. Penafsiran ”human behavior” ini kemudian oleh Psikolog-psikolog Amerika yang beraliran behaviorist diartikan hanya mengenai tingkah laku individu yang bersifat lahiriah saja (tingkah laku motoris). Sedangkan yang dimaksud dengan”human behavior” dalam definisi itu seharusnya ”The Activities of the individual” yaitu semua bentuk tingkah laku yang merupakan kegiatan individu, baik yang bersifat motoris (berjalan, berbicara dan sebagainya), maupun yang beresifat kognitif (berfikir, pengenalan, menghayal dan sebagainya) dan yang besifat emosional (tertawa, menangis, merasa bahagia, sedih, benci, cemas dan sebagainya) atau semua kegiatan psikis manusia baik yang aktif (lahir) maupun yang pasif (tidak kelihatan).
Maka, dapat disimpulkan bahwa Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menyeldiki serta membahas secara ilmiah dengan berbagai metode tentang hidup kejiwaan manusia dan binatang serta tingkah laku yang ditimbulkannya dalam hubungannya dengan keadaan sekitar serta proses adaptasi terhadapnya.
2.3 Tujuan Mempelajari Psikologi
Untuk mencapai tujuan itu maka dengan mempelajari Psikologi diharapkan mahasisiwa memiliki tiga kemampuan dasar yang diperlukan,3yaitu:
Understanding : memiliki pengetahuan/pengertian mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip psikilogi yang umumnya mendasari tingkah laku.Predicting : berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, diharapkan mampu mendeteksi/mendekati permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi di lapangan pendidikan. Controlling : mampu menguasai diri pribadinya dan terampil dalam mengatasi permasalahan-permasalahan kependidikan yang dihadapi sesuai dengan konsep dan prinsip psikologi. Adapun tujuan pokok mempelajari Psikologi adalah memahami seluk beluk kehidupan rohaniyah yang merupakan kekuatan penggerak bagi segala kegiatan hidup lahiriah dalam alam sekitar.
2.4 Ruang Lingkup Kajian Psikologi
Adapun beberapa kajian psikologi, antara lain :
1.    Psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
2.      Psikologi sosial mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu : Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lainStudi tentang interaksi kelompok, misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan, konflik.
3.    Psikologi kepribadian adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4.    Psikologi kognitif adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, antara lain :
1.    Faktor Biologis
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.
Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya faktor Sosiopsikologis.
Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia :
1.    Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.
2.    Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.
3.    Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya.Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.
2.    Faktor Lingkungan
Lingkungan sering disebut miliu, environment atau nurture. Lingkungan  dalam pengertian psikologi adalah segala apa  yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia. Lingkungan dapat digolongkan :
a.    lingkungan manusia, meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat dan termasuk didalamnya keudayaan, agama, taraf kehidupan.
b.    lingkungan benda yaitu benda yang terdapat disekitar manusia yang turut memberi warna pada jiwa manusia yang disekitarnya.
c.    lingkungan geografis, lingkungan ini turut mempengaruhi corak kehidupan manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempenyai keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah yang gersang.
Pengaruh lingkungan pada individu sebagai dua sasaran yaitu :
1). Lingkungan membuat individu sebagai makhluk social.
2). Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu.
3.  Emosi
Emosi merupakan  konsep dasar dalam pembentukan perilaku. Perubahan perilaku manusia dapat ditimbulkan akibat kondisi emosi. Perubahan yang didasari memungkinkan mengubah sifat atau perilakunya. Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang Anda cintai mencemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda mengetahui makna cemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).
4.    Persepsi
Organisasi pengamatan membentuk perilaku yang berbeda karena pengamatannya berbeda. Pengalaman yang dihasilkan dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman dsb, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda meskipun obyeknya sama.
5.    Motivasi
Daya dorong , menjadi penguat terhadap perilakunya. Dorongan untuk bertindak guna mencapai suatu tujuan, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan fisiologi, psikologi dan sosial.
6.    Belajar
Ketika orang sudah matang masa perkembangannya otomatis akan mempengaruhi perkembangan psikis seseorang. Kematangan dan perkembangan menampilkan kemampuan seseorang sesuai kebutuhannya.
7.    Intelegensi
Ketika seseorang mempunyai intelegensi tinggi akan memberikan keanggunan pada perilakunya. Kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
Faktor - Faktor lain yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
1.    Faktor Personal :
a.         Faktor BiologisFaktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudahdiprogram secara genetis dalam jiwa manusia.
b.      Faktor SosiopsikologisKita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen, yaitu :
1). Komponen Afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannyadengan pembicaraan sebelumnya.
2). Komponen Kognitif, aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
3). Komponen Konatif, aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
2.    Faktor Situsional
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasionalini berupa:
1). Faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang
2). Faktor temporal, misal keadaan emosi
3). Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara
4). Teknologi
5). Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu
6). Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya
7). Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku.
3. Faktor  genetik atau faktor endogen
            Faktor  genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup tersebut. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain :
a.       Jenis Ras, setiap ras didunia memiliki perilaku yang spesifik, saling  berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Tiga kelompok ras terbesar, yaitu :
1.      Ras kulit putih atau ras Kaukasia. Ciri-ciri fisik : warna kulit putih, mata berwarna biru, berambut pirang. Perilaku yang dominan adalah terbuka, senang akan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
2.      Ras kulit hitam atau ras Negroid. Ciri-ciri fisik : berkulit hitam, berambut keriting dan bermata hitam. Perilaku yang dominan adalah tabiatnya keras, tahan menderita, dan menonjol dalam olahraga keras.
3.      Ras kulit kuning atau ras Mongoloid. Ciri-ciri fisik : berkulit kuning, berambut lurus, bermata coklat. Perilaku yang dominan adalah keramahtamahan, suka bergotong royong, tertutup, dan senang dengan upacara ritual.
b.      Jenis kelamin, perbedaan perilaku pada pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria disebut maskulin, sedangkan perilaku pada perempuan disebut feminim.
c.       Sifat fisik, kalau kita amati perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
2.6 Objek Pembahasan Psikologi
Objek utama dalam pembahasan Psikologi adalah Manusia . Hal ini sesuai dengan Firaman Allah dalam QS At-Tin ayat 4-6 :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”
Dalam psikologi manusia disebut dengan : Homo Educandum, Homo Estetika, Homo Socius, Homo Sapiens, Homo Homini Lupus, dan Homo Religius.
2.7 Proses Pembentukan Perilaku
Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan. Menurut Abraham Harold Maslow, manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu :
a.    Kebutuhan fisiologis / biologis yang merupakan kebutuhan pokok utama, yaitu O2 , H2O , cairan elektrolit, makanan dan seks. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan terjadi ketidakseimbangan fisiologis. Misalnyam kekurangan O2 yang menimbulkan efek sesak nafas dan kekurangan H2O dan elektrolit yang menyebabkan dehidrasi.
b.    Kebutuhan rasa aman, misalnya rasa aman terhindar dari pencurian, penodongan, perampasan, perampokan dan kejahatan lainnya.
c.    Kebutuhan mencintai dan dicintai, misalnya mendamkan kasih sayang atau cinta kasih orang lain baik dari orang tua, saudara, teman, kekasih dan lain-lain.
d.   Kebutuhan harga diri, misalnya ingin dihargai dan menghargai orang lain.
e.    Kebutuhan aktualisasi diri, misalnya ingin dipuja atau disanjung oleh oranglain, ingin sukses atau berhasil dalam mencapai cita-cita, ingin menonjol dan lebih dari orang lain, baik dalam karier, usaha, kekayaan, dan lain-lain.
Tingkat dan jenis kebutuhan tersebut satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan atau rangkaian walaupun pada hakekatnya kebutuhan fisiologis merupakan faktor yang dominan untuk kelangsungan hidup manusia. Demi memenuhi kebutuhan dasar tersebut setiap manusia berusaha sesuai kemampuannya.
Menurut Walgito (2003), pembentukan perilaku dibagi menjadi 3cara sesuai keadaan yang diharapkan, yakni:
1.    Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan.
Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, maka akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut.cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik yang dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat pendapat yang tidak seratus persen sama, namun para ahli tersebut, mempuntai dasar pandangan yang tidak jauh beda satu sama lain.
2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight).
Disamping pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku juga dapat ditempuh dengan pengertian. Cara ini didasarkan atas teori belajar kognitif yaitu belajar disertai dengan adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen Kohler dalam belajar yang dipentingkan dalah pengertian. Kohler adalah salah satu tokoh psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif.
3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model.
Disamping cara-cara pembentukan perilaku diatas, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakan model atau contoh. Pemimpin dijadikan model atau contoh bagi yang dipimpinnya. Cara ini didasarkan oleh teori belajar sosial (social learning theory) atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).
Menurut penelitian Rogers (1974) seperti dikutip Notoatmodjo (2003), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni :
1) Kesadaran (awareness) adalah dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)
2) Tertarik (interest) adalah dimana orang mulai tertarik pada stimulus
3) Evaluasi (evaluation) adalah menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Mencoba (trial) adalah dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5) Menerima (Adoption) adalah dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2.8 Macam-Macam Perilaku Manusia
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
1.  Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Berikut ini adalah macam - macam klasifikasi perilaku manusia antara lain :
1. Perilaku Refleks
Dilakukan oleh manusia secara otomatis. Perilaku ini diluar lapangan kemampuan manusia serta terjadi tanpa dipikir atau diinginkan, kadang-kadang terjadi tanpa disadari sama sekali. Perilaku refleks ini secara umum mempunyai tujuan menghindari ancaman yang merusak keberadaan individu sehingga individu dapat berperilaku dengan normal.
2. Perilaku refleks bersyarat
Merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan tertentu. Reaksi ini wajar dan merupakan pembawaan manusia dan bisa dipelajari atau dapat dari pengalaman. Dengan demikian gerak refleks adalah kesatuan kelakuan dan berdasarkan kelakuan itu tersusunlah kelakuan manusia yang kompleks dengan segala tingkatan. Apabila timbulnya rangsangan berulang-ulang maka perilaku refleks bersyarat akan lemah.
3. Perilaku yang mempunyai tujuan
Yaitu perilaku naluri adalah gerak refleks yang kompleks atao merupakan rangkaian tahap-tahap yang banyak, masing-masing tahap merupakan perilaku refleks yang sederhana. Ada tiga gejala yang menyertai perilaku bertujuan yaitu pengenalan, perasaan atau emosi, dorongan, keinginan, atau motif.
2.9 Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah ini diuraikan bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi tiga.
1.    Perubahan Alamiah (Natural Change)
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan. Misalnya, Bu Ani apabila sakit kepala (pusing) membuat ramuan daun-daunya yang ada dikebunnya. Tetapi karena perubahan kebutuhan hidup, maka daun-daunan untuk obat tersebut diganti dengan tanaman-tanamanuntuk bahan makanan. Maka ia ketika sakit, dengan tidak berfikir panjang lebar lagi Bu Ani berganti minum jamu buatan pabrik yang dapat dibeli di warung.
2.    Perubahan Terencana (Planned Change)
Perubahan perilaku ini  terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. Misalnya, Pak Anwar adalah perokokberat. Karena pada suatu saat ia terserang batuk-batuk yang sangat mengganggu, maka ia memutuskan untuk mengurangi rikok sedikit demi sedikit, dan akhirnya berhenti merokok sama sekali.
3.    Kesediaan untuk Berubah (Readdiness to Change)
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readdiness to change) yang berbeda-beda.
Setiap orang di dalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda, meskipun kondisinya sama.




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusia terdiri dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku manusia. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat. Manusia itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi social diantara manusia. Teori - teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkan ketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap. Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.
3.2 Kritik dan Saran
Kritik dan saran para pembaca sangat diharapkan oleh kami demi kesempurnaan penulisan makalah dikemudian hari.



DAFTAR PUSTAKA
Arifin M.ED, H.M.Drs.1976. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia. Jakarta: Bulan Bintang
Said, Muh.Prof.Dr.H., Dra.Junimar Affan.1990. Psikologi dara Zaman keZaman. Bandung: Jemmars
Sabri, M. Alisuf. 2006. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Cet.4. Jakarta: Pedoman ilmu Jaya.
Wilcox, Lynn. 2007. Psychosufi: Treapi Psikologi Sufistik Pemberdayaan Diri. Jakarta: Pustaka Cendikiamuda.
Albarracin, Dolores, Blair T.Johnson, dan Mark P Zanna. The handbook of Attitude, Routledge, 2005.
Sarwono, Solita. Beberapa konsep beserta aplikasinya, 1993.
Maulana, Heri DJ.Promosi kesehatan, Jakarta:buku kedokteran EDC, 1993.
Wawan , A dan M, Dewi. Pengetahuan , sikap, dan perilaku manusia, Yogyakarta:Nuha medika, 2010.
Manra, I.B. Stategi penyuluhan kesehatan,  Jakarta:departemen kesehatan Ri, 1997.
Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu perilaku kesehatan, Jakarta:Rineka cipta, 2010.
Notoatmodjo,  Soekidjo, Perilaku kesehatan dan pendidikan, Jakarta, 2003.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keolmuam dan seni yang mempersiapkan kehamilan,menolong persalinan, nifas dan menyusui, m...