Remaja adalah masa
peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini terjadi
berbagai macam perubahan yang cukup bermakna baik secara fisik, biologis,
mental dan emosional serta psikososial. Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi
perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti
kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, penyakit menular seksual (PMS)
dan HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan sebagainya.
Untuk mendukung agar
remaja berperilaku reproduksi secara sehat dan bertanggungjawab maka perlu
diberi pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi. Informasi
tersebut dimaksud untuk mengimbangi informasi global yang dapat mengancam
terwujudnya generasi muda yang sehat, mandiri, dan berkualitas. Masa remaja
mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Menurut Rumke
berikut kesulitan-kesulitan yang dihadapi remaja bersumber dari tiga masalah,
yaitu :
1. Masalah
individuasi : kesulitan dalam mewujudkan dirinya sebagai seseorang yang dewasa.
2. Regulasi
: ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dibidang fisik dan
seksualnya.
3. Masalah
integrasi : kesulitan menyesuaikan sikap dan perilakunya dilingkungannya /
mencari identitas dirinya.
Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan,
biasanya dimulai dari usia 14 tahun pada seorang pria dan usia 12 tahun pada
wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun sampai 19 tahun
menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Kata remaja berasal dari
bahasa latin yaitu adolesence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolesence mencakup arti yang cukup luas, yaitu kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock
(1980) mengatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang
secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum.
Bahaya-Bahaya
yang Umum pada Masa Remaja
1. Tidak
bertanggungjawab, dalam menyepelekan tugas-tugas sekolah dengan lebih memilih
bersenang-senang dan mendapat dukungan sosial.
2. Sikap
yang terlalu percaya diri dan agresif.
3. Perasaan
tidak aman, sehingga remaja cenderung patuh terhadap kelompoknya.
4. Merasa ingin pulang jika berada pada lingkungan yang tidak dikenal.
5. Perasaan menyerah
6. Terlalu banyak mengkhayal.
7. Mundur ketingkatan perilaku sebelumnya untuk menarik perhatian.
8. Menggunakan ego defense yaitu rasionalisasi, proyeksi, berkhayal dan memindahkan
Masa
kanak-kanak, remaja, dewasa dan kemudian menjadi orangtua tidak lebih hanyalah
merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap
pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Masa remaja sering
dianggap masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering
menimbulkan kekhawatiran bagi para orangtua. Bagi remaja, masa ini adalah masa
yang paling menyenangkan dalam kehidupannya.
Terjadinya
peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan seksual ini sangat dipengaruhi
oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas. Terutama kematangan
organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya
dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja. Ada beberapa bentuk perilaku masa
remaja yang menyimpang diantaranya pesta malam yang menimbulkan sisi negatif
remaja, minum-minuman keras dan obat-obat terlarang.
Ali, Muhammad. 2005.
Psikologi Remaja. Bandung : Bumi Aksara.
Daulay, Agus Salim.
2010. Diktat Psikologi Perkembangan. Padangsidimpuan : STAIN Padangsidimpaun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar