Kamis, 29 Maret 2018

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa. Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh komplikasi obstetri, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Komplikasi obstetri secara langsung adalah perdarahan, infeksi dan ekslampsia secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk secara mencari pertolongan. Tanda bahaya kehamilan antara lain perdarahan pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen bagian bawah, mual muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya, dan ketuban pecah dini.

a.       Perdarahan pervaginam
Perdarahan antepartum adalah perdarahan per vaginam pada usia kehamilan diatas 28 minggu atau lebih.
Klasifikasi :
1.      Perdarahan yang berhubungan dengan kehamilan
a)      Plasenta previa, adalah plasenta dengan implantasi disekitar segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
b)      Solusia plasenta, adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan lebih dari 28 minggu.
c)      Perdarahan pada plasenta letak rendah, pada pemeriksaan dalam jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi bawah plasenta dan perdarahan akan terjadi bila pembukaan hampir lengkap, sehingga memberi petunjuk untuk melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya dapat mengambil tindakan definitif.
d)     Pecahnya sinus marginalis, ditandai dengan adanya perdarahan yang sebagian besar baru diketahui setelah persalinan.
e)      Pecahnya vasa previa
2.      Perdarahan yang tidak berhubungan dengan kehamilan
a)      Pecahnya varises vagina
b)      Perdarahan polip servikalis
c)      Perdarahan pada perlukaan serviks
d)     Perdarahan karena keganasan serviks
b.      Pandangan kabur
c.       Sakit kepala yang menetap
d.      Nyeri abdomen yang hebat
e.       Gerakan bayi berkurang
f.       Ketuban pecah sebelum waktunya, adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam, belum ada tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten). Kondisi ini merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dengan segala akibatnya. Early rupture of membrane adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan.
g.      Bengkak pada muka dan tangan
2. Masalah Lain pada Kehamilan
a.       Demam, menggigil, berkeringat
b.      Terasa sakit pada saat kencing, keputihan dan gatal-gatal di daerah vagina
c.       Jantung berdebar/nyeri dada
d.      Diare berulang
e.       Batuk lama
f.       Sulit tidur dan cemam berlebihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keolmuam dan seni yang mempersiapkan kehamilan,menolong persalinan, nifas dan menyusui, m...