Tanda
bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat
ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan
komplikasi kehamilan.
Berdasarkan
penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi
dan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita
hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan
dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan
menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh komplikasi
obstetri, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Komplikasi obstetri
secara langsung adalah perdarahan, infeksi dan ekslampsia secara tidak langsung
kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam
mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk secara mencari
pertolongan. Tanda bahaya kehamilan antara lain perdarahan pervaginam, bengkak
pada muka atau tangan yang disertai sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur
dan kejang, nyeri abdomen bagian bawah, mual muntah berlebihan, demam tinggi,
janin kurang bergerak seperti biasanya, dan ketuban pecah dini.
a.
Perdarahan
pervaginam
Perdarahan
antepartum adalah perdarahan per vaginam pada usia kehamilan diatas 28 minggu
atau lebih.
Klasifikasi
:
1.
Perdarahan yang berhubungan dengan
kehamilan
a)
Plasenta previa, adalah plasenta dengan
implantasi disekitar segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum.
b)
Solusia plasenta, adalah terlepasnya
plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan lebih dari 28
minggu.
c)
Perdarahan pada plasenta letak rendah,
pada pemeriksaan dalam jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi bawah
plasenta dan perdarahan akan terjadi bila pembukaan hampir lengkap, sehingga
memberi petunjuk untuk melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya dapat
mengambil tindakan definitif.
d)
Pecahnya sinus marginalis, ditandai
dengan adanya perdarahan yang sebagian besar baru diketahui setelah persalinan.
e)
Pecahnya vasa previa
2.
Perdarahan yang tidak berhubungan dengan
kehamilan
a)
Pecahnya varises vagina
b)
Perdarahan polip servikalis
c)
Perdarahan pada perlukaan serviks
d)
Perdarahan karena keganasan serviks
b.
Pandangan
kabur
c.
Sakit
kepala yang menetap
d.
Nyeri
abdomen yang hebat
e.
Gerakan
bayi berkurang
f.
Ketuban
pecah sebelum waktunya, adalah pecahnya ketuban sebelum
terdapat tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam, belum ada tanda
persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut
“kejadian ketuban pecah dini” (periode laten). Kondisi ini merupakan penyebab
terbesar persalinan prematur dengan segala akibatnya. Early rupture of membrane
adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan.
g.
Bengkak
pada muka dan tangan
2. Masalah Lain pada Kehamilan
a.
Demam,
menggigil, berkeringat
b.
Terasa
sakit pada saat kencing, keputihan dan gatal-gatal di daerah vagina
c.
Jantung
berdebar/nyeri dada
d.
Diare
berulang
e.
Batuk
lama
f.
Sulit
tidur dan cemam berlebihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar