Kamis, 19 April 2018

Gangguan Senium

Masa pasca menopause lambat laun menuju ke arah senium; gejala-gejala vasomotoris seperti hot flushes dan berkeringat banyak lambat laun hilang. Mulai pada masa pasca menopause terus hingga senium terjadi atrofi pada alat genital dan jaringan disekitarnya. Perubahan lain yang dapat ditemukan ialah meningkatnya proses katabolisme protein. Dalam rangka ini jaringan yang banyak dipengaruhi ialah tulang, otot, dan kulit. Oleh karena itu wanita dengan usia lanjut memperlihatkan kulit yang lebih tipis dan keriput, otot-otot yang melembek, dan sedikit banyak perubahan tulang menuju osteoporosis. Gangguan-gangguan yang dapat ditimbul dalam pascamenopause dan senium ialah :
1. Osteoporosis, yang terjadi dalam pascamenopause disebabkan karena pembentukan tulang baru berkurang, sedangkan reabsorpsi kalsium dari tulang rupanya meningkat.
2. Atrofi mukosa vagina, kekurangan estrogen menyebabkan terjadinya atrofi pada epitel vagina dengan hanya tinggal lapisan sel basal: vagina menjadi kerin dan hal ini mengakibatkan dispareunia, apalagi jika disertai dengan penyempitan vagina bagian atas.
3. Uretritis dan sistitis
Estrogen memegang peranan pula dalam mempertahankan mukosa kandung kencing dan uretra. Jika timbul sistitis serta uretritis karena atrofi maka gejalanya ialah rasa ingin kencing dan nyeri pada kencing tanpa adqnya piuria. Uretritis bisa menyebabkan karunkula uretra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keolmuam dan seni yang mempersiapkan kehamilan,menolong persalinan, nifas dan menyusui, m...