Jumat, 26 Januari 2018

Anatomi serta Adaptasi Fisiologi dan Psikologi Ibu Hamil

RESUME
ASUHAN KEBIDANAN
PERUBAHAN ANATOMI SERTA ADAPTASI
FISIOLOGI  DAN PSIKOLOGI IBU HAMIL





Disusun Oleh :
Vina Vinanjungsari      17150073
kelas : A. 14 2










UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D3 KEBIDANAN
2017/2018


PERUBAHAN ANATOMI SERTA ADAPTASI
FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI IBU HAMIL
1.      BB dan IMT
Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9kg diperoleh dari 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah.
Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema, laju metabolik, asupan diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan amniotik dan ukuran janin, semuanya harus diperhitungkan. Usia maternal, ukuran tubuh pre-kehamilan, paratis, ras-etenisitas, hipertensi, dan diabetes juga mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.
Peningkatan berat badan yang tepat bagi setiap ibu hamil saat ini didasakan pada indeks masa tubuh pre-kehamilan (body mass index) yang menggambarkan perbandingan berat badannya lebih sedikit dari pada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat badan sehat.
a.       Trimester I, seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami penambahan berat badan, namun penambahan masih tergolong rendah, kira-kira 1-2kg. Karena pada masa ini saat dimana otak, alat kelamin dan panca indra janin sedang dibentuk.
b.      Trimester II, seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan pada saat trimester I,  karena pada trimester II ini pertumbuhan janin juga semakin besar.  Dan sebagian besar penambahan berat badan selama masa kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Pada trimester II ini seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami penambahan berat badan kira-kira 0,35-0,4 kg per minggu.
c.       Trimester III, terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg penambahan BB dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg.
2.      Darah
Volume darah merupakan kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar antara 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubunan dengan mekanisme hormonal.
Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini berkaitan dengan berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.
Volume plasma meningkat pada minggu ke-6 kehamilan. Sehingga terjadi pengenceran darah dengan puncaknya pada umur kehamilan 32-34 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah 25-30% dan sel darah bertambah 20%. Masa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan. Hemotokrit meningkat dari TM I dan TM III.
3.      Sistem Reproduksi
a.       Vagina – Vulva
Peningkatan hormone estrogen menjadi hypervaskularisasi sehingga vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda chadwick. Kekenyalan (daya renggang) vagina bertambah sebagai persiapan persalinan.
b.      Serviks uteri
Berperan dalam mempertahankan kehamilan dan mencegah infeksi. Dibawah pengaruh hormon estrogen, jaringan ikat pada serviks semakin banyak dan hypervaskularisasi sehingga porsio yang sebelum hamil diraba seperti cuping akan semakin lunak seperti daun telinga (tanda Goodel).
Dibawah pengaruh hormone progesterone sel-sel rahim mengeluarkan lendir yang menebal dan makin pekat membentuk sumbatan leher rahim yang disebut operculum memberikan perlindungan meningkatkan resiko infeksi.
c.       Uterus
Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat. Pembesaran ini disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Desidua adalah nama endometrium selama kehamilan. Progesteron dan estrogen yang dihasilkan oleh Corpus Luteum menyebabkan deciduas menjadi lebih tebal, lebih kaya glikogen, sirkulasi darah lebih pada daerah fundus (terutama daerah implantasi). Deciduas lebih tipis dan darah tidak banyak pada uterus bagian bawha. Rahim dapat meregang mengikuti pertumbuhan janin dipengaruhi oleh hormon progesteron yang mendorong relaksasi otot. Isthmus uteri mengalami hipertropi sehingga menjadi lebih panjang dan lebih lunak ini dikenal dengan tanda Hegar.
Pada kehamilan 8 minggu, rahim mengadakan gerakan-gerakan kecil yang teratur tanpa rasa nyeri selama 60 detik, yang disebut Kontraksi Braxton Hicks.
4.      Payudara
Selama kehamilan payudara akan membesar dan tegang akibat hormone estrogen, progesterone dan somatommatoprin. Penampakan payudara pada ibu hamil yaitu :
a. Payudara menjadi lebih besar
b. Vena permukaan akan terlihat pada kehamilan sekitar 8 minggu.
c. Hiperpigmentasi pada areola mamae.
d. Glandula Montgomery makin tampak.
e. Putting susu makin menonjol.
f. Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin ditekan oleh PIH.
g. Setelah persalinan, dengan lahirnya plasenta pengaruh estrogen dan progesterone serta somatomatropin terhadap hipotalamus hilang menjadikan prolaktin dikeluarkan dan proses laktasi terjadi.
5.      Sistem Perkemihan
Perubahan pada sistem perkemihan terjadi karena faktor hormone dan mekanis. Pada trimester I dan III terjadi peningkatan frekuensi BAK karena penekanan uterus yang membesar terhadap vesika urinaria sehingga kapasitasnya menurun. Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air meningkat sehingga pembentukan urine meningkat.
6.      Sistem Pencernaan
a.       Trimester I
Pada awal bulan kehamilan 1/3 dari wanita hamil mengalami mual dan muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut penurunan asam lambung melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak hanya menyebabkan mual tetapi juga konstipasi karena lebih banyak feses terdapat dalam usus. Lebih banyak air diserap dan semakin keras feses tersebut. Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada masa kehamilan.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam. Selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi. Pada bulan-bulan terakhir nyeri ulu hati dan pencernaan asam merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari perbesaran uterus. Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi pada persalinan. Rektum dan otot-otot yang memberikan sokongan yang sangat tegang.
b.      Trimester II
Mulut dan gusi terus hiperemia, sensitif terhadap zat iritan. Esofafus dan lambung hormon progesteron meningkat merelaksasi otot intestine dan menurunnya motilitas. Pengosongan lambung menurun, regulasi esofagus, liver peningkatan hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan gejala pruitus gravidarum.
c.       Trimester III
Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal menyebabkan waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama. Penyerapan makanan meningkat, terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya hemoroid. Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu hati). Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi) kalau terkena cedera ringan saja, misalnya oleh sikat gigi.
Selama awal kehamilan, rasa mual dan ingin muntah (emesis gravidarum) sering terjadi (7-14 minggu) karena peningkatan kadar estrogen dan HCG. Kondisi ini akan lebih berat pada kehamilan ganda/kehamilan molahydatidosa.
1.      Progesteron menyebabkan relaksasi otot dan termasuk peristaltik usus  yang menyebabkan obstipasi.
2.      Pengeluaran air liur yang berlebihan.
3.      Daerah lambung terasa panas.
4.      Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari.
5.      Muntah berlebihan
7.      Sistem Muskuluskeletal
Peningkatan hormone progesteron dan relaxin menyebabkan pengenduran jaringan ikat dan otot. Sehingga symphisis pubis dan articulasio sacro cocsigeal melunak dan bergeser menyebabkan nyeri pinggang dan persendian. Postur tubuh berubah menyesuaikan perubahan pusat gaya berat, pada masa hamil rahim mendorong tubuh ke depan sehingga tubuh condong ke belakang agar seimbang dengan lekuk pinggang yang berlebihan. Bagai wanita yang kurus, lekukan lumbalnya lebih dari normal dan menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Hal ini menyebabkan rasa sakit yang berulang terutama dibagian punggung. Oleh karena rasa sakit ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk relaksasi, biasanya wanita hamil menganggap apa yang ia rasakan adalah suatu penderitaan yang kadang memengaruhi suasana psikologinya. Selain sikap tubuh yang lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika tidak hamil, yang kelihatannya seperti akan jatuh dan tertatih-tatih.
8.      Sistem Kardiovaskuler
a.       Jantung
Ukuran jantung dapat membesar karena peningkatan beban kerja. Jantung dapat bergeser ke atas dan ke arah kiri. Hasil kerja jantung meningkat 5-7l/i. Volume darah semakin meningkat, jumlah plasma lebih besar dari jumlah sel darah merah sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi), puncaknya terjadi pada kehamilan 32 mg. Hemodilusi disertai dengan anemia fisiologis. Kadar haemogblobin minimum yang sesuai dalam masa kehamilan adalah 11 gr/dl. Penggolongan kadar Hb ibu hamil :
1.      Hb 11gr/dl : tidak anemia
2.      9-10 gr/dl : anemia ringan
3.      7-8 gr/dl : anemia sedang
4.      <7 gr/dl : anemia berat
b.      Tekanan darah
Peningkatan hormone progesterone yang mengakibatkan relaksi otot polos menyebabkan penurunan tahanan vaskuler perifer selama kehamilan sehingga terjadi penurunan tekanan darah :
1.      Sistolik menurun 5 – 19 mmHg
2.      Diastolik 10 -15 mmHg
Setelah kehamilan 24 minggu TD akan sedikit demi sedikit naik kembali seperti TD sebelum hamil. Pada posisi terlentang, uterus yang membesar menekan vena kava inferior, mengurangi aliran balik vena ke jantung sehingga terjadi supine Hypotensi syndrome dan mengalami penurunan tekanan darah serta gejala-gejala seperti pusing, mual dan rasa akan pingsan.
c.       Metabolisme zat besi        
Suplemen zat besi selama kehamilan digunakan untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Kebutuhan zat besi janin paling besar pada usia 4 minggu kehamilan. Teh, kopi dan kacang-kacangan mengurangi penyerapan zat besi, sementara buah-buahan, sayur-sayuran dan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan.
Zat besi diserap dari usus dua belas jari dari makanan yang mengandung zat besi seperti daging,hati, telur, sayuran berdaun hijau tua, ubu rambat atau suplemen zat besi.
d.      Volume plasma dan sel darah merah
Volume plasma dan sel darah merah ibu mulai meningkat pada usia kehamilan 10 minggu dan terus meningkat sampai aterm. Karena volume plasma meningkat lebih besar (40-50%) dari pada peningkatan massa sel darah merah (30%) sehingga terjadi hematoltrit selama kehamilan normal, hal ini disebut anemia fisiologis.
9.      Sistem Integumen
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan hormon Melanophore Stimulating Hormon (MSH) yang diproduksi oleh lobus anterior hipofise. Hyperpigmentasi ini terdapat pada dahi,pipi, dan hidung (cloasma gravidarum). Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak dikulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekililing puting susu, sedangkan diperut bagian bawah tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba)  bisa muncul dikulit, dan biasanya diatas pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak ditungkai bawah.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastic dibawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan gemelli , dapat terjadi diastatis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat.
10.  Sistem Pernafasan
Perubahan fisiologi pernafasan pada ibu hamil :
a.       Trimester I
Perubahan pada trimester I belum terjadi sepenuhnya karena ibu masih mengalami peningkatan hormon sehingga terjadi mual-mual dan pertumbuhan janin belum sempurna sehingga diafragma belum terdorong keatas oleh karena itu pernafasan ibu masih normal.
b.      Trimester II
Kapasitas paru-paru terhadap udara inspirasi nya tetap sama seperti sebelum hamil tetapi kecepatan pernafasan kapasitas vital tidak berubah melainkan yang berubah volume tidak, volume ventilator dan pengambilan oksigen meningkat karena bentuk dari rongga torak berubah yang mengakibatkan bernafas lebih cepat sehingga 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas.
c.       Trimester III
Ibu hamil mengalami kesulitan bernafas karena pertumbuhan janin yang semakin membesar mendorong diafraga keatas sehingga bentuk dan ukuran dada berubah menjadi kecil.
Terjadinya desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Dan kebutuhan oksigen yang meningkat ibu hamil bernafas lebih dalam sekitar 20-25%  dari biasanya. Sedangkan perubahan bentuk dada dan lengkungan bertambah besar sesuai usia kehamilan ini dikenakan uterus yang mendorong ke atas. Ibu hamil cenderung bernafas pendek sehingga sering terjadi keluhan sesak nafas.
Sistem respirasi terjadi perubahan guna dapat memenuhi kebutuhan O2 karena pembesaran uterus terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan kebutuhan oksigen yang meningkat sekitar 20% untuk metabolisme janin. Oleh karena diafragmanya tidak dapat bergerak bebas menyebabkan bagian thorax juga kebutuhan O2 meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih cepat 20-25% dari biasanya.
11.  Sistem Persarafan
Perubahan yang terjadi pada sistem persarafan :
a.       Sering mengalami sakit kepala.
b.      Terjadi karena adanya penyumbatan pada saraf pembuluh darah diotak, dapat juga diakibatkan oleh depresi yang terus menerus.
c.       Kesemutan pada ujung jari kaki atau tangan.
d.      Dianjurkan mengatur sikap tubuh yang benar.
e.       Penyebabnya ialah adanya penekanan pada plexus brakhialis.
f.       Kram betis yang disebabkan karena penekanan pada saraf yang terkait dengan uterus yang membesar. Kencing yang tidak dapat ditahan. Selain karena pembesaran uterus juga disebabkan karena adanya penekanan saraf parasimpatik sakral yang menyebabkan kandung kemih mengecil.
g.      Preeklampsia
h.      Pertambahan berat badan yang berlebihan
i.        Edema
j.        Disusul dengan kejang-kejang dan koma
k.      Proteinuria
Apabila preeklampsi meningkat, akan ditunjukkan dengan gejala yang fisiologi namun mengarah kepada fisiologis namun mengarah kepada patologis antara lain dengan :
1.      Perubahan pada plasenta dan uterus, dimana menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta.
2.      Perubahan pada ginjal disebabkan oleh aliran darah ke ginjal menurun, sehingga menyebabkan filtrasi glomerulus berkurang dan fungsi ginjal pun menurun.
3.      Perubahan pada otak. Mccall melaporkan bahwa resistensi pembuluh darah dalam otak pada hipertensi dalam kehamilan lebih meninggi lagi pada preeklampsi. Walaupun demikian, aliran darah keotak dan pemakaian oksigen pada preeklampsi tetap dalam batas normal.
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan neuromuskular berikut :
a.       Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori ditungkai bawah.
b.      Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada syaraf atau kompresi akar syaraf.
c.       Edema yang melibatkan syaraf perifer  dapat menyebabkan carpal tunned syndrome selama trimester akhir kehamilan.
d.      Akroestesia (rasa gatal ditangan) yang timbul akibat posisi tubuh yang membungkuk berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus barkialis.
12.  Metabolisme
Perubahan metabolisme :
a.       Metabolism basal naik sebesar 10-20% dari semula.
b.      Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 meg/liter menjadi 145 meg/liter.
c.       Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi.
d.      Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak, protein.
e.       Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil yaitu kalsium, fosfor, zat besi dan air.
13.  Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid akan sedikit membesar dalam kehamilan dan kelenjar hypofise lobus anterior juga membesar. Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH. Follicle Stimulating Hormone (FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone. Progesteron dan estrogen merangsang proliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10  minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesteron
14.  Sistem Kekebalan
Perubahan sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil pada trimester I,II, dan III yaitu :
a.       Trimester I
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar imunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah. Pada ibu hamil yang terkena virus Parvovirus, saat pemeriksaan darah akan didapatkan Ig M antibodi dalam 10-12 hari setelah infeksi, dan menetap 3-6 bulan. Ig G akan positif beberapa hari setelah Ig M positif menetap seumur hidup. Jika terjadi wabah 20-30% anak sekolah akan terinfeksi sehingga keadaan ini mungkin menyebabkan 50% perempuan sudah mempunyai kekebalan terhadap virus ini.
b.      Trimester II
Infeksi virus Parvovirus pada peremouan hamil akan menyebabkan abortus, hidrop nonimun dan kematian janin dan secara total menyebabkan kegagalan kehamilan sebesar 10%. Yaegashi (2000) mendapatkan adanya bayi dengan hidrop 85% pada bayi yang sudah terinfeksi virus Parvovirus pada ibu hamil 10 minggu dengan interval rata-rata 6-7 minggu dan 80% pada trimester kedua dengan interval rata-rata 20-22 minggu. Disamping itu, dinyatakan masa kritis untuk infeksi ini adalah pada umur kehamilan 22-23 minggu.
c.       Trimester III
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A, dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke 10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga aterm.


Referensi

Dewi, Vivian Nani Lia, Tri Sunarsih. 2001. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Mesika.
Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC.
Depkes RI, 2003, Standar Asuhan Kebidanan bagi bidan di Rumah Sakit dan Puskesmas.
Thpiego, Pusdiknakes, WHO, 2003. Panduan pengajaran asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan buku 2 asuhan antenatal topik 1. Jakarta.
Saifudin A.B 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, YBSP. Jakarta.
Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba Medika, Jakarta.
Ummi H, Dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada kehamilan fisiologis, Salemba Medika. Jakarta

4 komentar:

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keolmuam dan seni yang mempersiapkan kehamilan,menolong persalinan, nifas dan menyusui, m...