Senin, 16 April 2018

RESUSITASI BAYI

Perlunya resusitasi harus ditentukan sebelum akhir menit pertama kehidupan. Indikator penting bahwa diperlukan resusitasi ialah kegagalan napas setelah bayi lahir.
Peralatan resusitasi :

  1. selalu harus dicek dalam keadaan baik dan siap pakai
  2. sungkup no. 1 untuk bayi cukup bulan dan no 0 untuk bayi kurang bulan
  3. cek fungsi balon dengan cengkeraman sungkup ditelapak tangan
  • tangan lain meremas balon jika terasa tekanan ditelapak, maka ventilasi cukup
  • remasan dilepas dan balon inflasi kembali, maka balon berfungsi dengan baik
membuka jalan napas
1. posisi bayi

  • terlentang
  • kepala lurus dan sedikit tengadah/ekstensi (posisi mencium bau)
  • bayi diselimuti, kecuali muka dan dada
2. bersihkan jalan napas dengan mengisap mulut lalu hidung. jika terdapat darah atau mekonium dimulut dan hidung, isap segera untuk menghindari aspirasi
catatan : jangan mengisap terlalu dalam ditenggorok, karena dapat mengakibatkan turunnya frekuensi denyut jjantung bayi atau bayi berhenti bernapas
3. tetap jaga kehangatan bayi
4. nilai kembali keadaan bayi :
  • jika bayi mulai menangis atau bernapas lanjutkan dengan asuhan awal bayi baru lahir
  • jika bayi tetap tidak bernapas lanjutkan dengan ventilasi
Ventilasi bayi baru lahir
  1. cek kembali posisi bayi (kepala sedikit ekstensi)
  2. posisi sungkup dan cek pelekatannya
  • pasang sungkup diwajah menutupi pipi,mulut,hidung
  • rapatkan pelekatan sungkup dengan wajah
  • remas balon dengan dua jari atau seluruh tangan tergantung besarnya balon
  • cek pelekatan dengan dua kali ventilasi dan amati pengembangan dada
3. ventilasi bayi jika pelekatan baik dan terjadi pengembangan dada. pertahankan frekuensi (Sekitar 40x/menit) dan tekanan (amati dada mudah naik turun)
  • jika dada naik maka kemungkinan tekanan adekuat
  • jika dada tidak naik :
  1. cek kembali dan koreksi posisi bayi
  2. reposisi sungkup untuk pelekatan lebih baik
  3. remas balon lebih kuat untuk meningkatkan tekanan
  4. isap ulang mulut dan hidung untuk mukus,darah, atau mekonium
4. pertimbangan pemberian nalokson (setelah ttv baik) jika ibu mendapat pertidin atau morfin sebelum melahirkan
5. lakukan ventilasi selama 1 menit, berhenti dan nilai apakah terjadi napas spontan
6. jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan amati napas selama 5 menit 
7. jika napas belum teratur setelah 20 menit ventilasi :
  • rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang dituju
  • selama dirujuk jaga bayi agar bayi tetap hangat dan berikan ventilasi jika diperlukan
8. jika tidak ada usaha bernapas, megap-megap atau tidak ada napas setelah 20 menit ventilasi, hentikan ventilasi : bayi lahir mati. berikan dukungan psikologis pada keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keolmuam dan seni yang mempersiapkan kehamilan,menolong persalinan, nifas dan menyusui, m...