Sabtu, 31 Maret 2018

KASUS KENAKALAN REMAJA

a.       Heboh aksi mesum pelajar-pelajar di Jawa Timur
Liputan6.com, Jakarta - Sepasang pelajar mesum dikamar ganti sebuah mall di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Aksi mesum itu menunjukkan iktikad mereka dalam menikmati hasrat dan gairah darah muda yang sudah di luar batas kewajaran. Dalam hal ini berhubungan badan tanpa ikatan pernikahan dan melakukannya ditempat umum.
b.      Pelajar di Tangerang dibacok siswa lain saat pulang sekolah
Liputan6.com, Jakarta – Bayu Bahtiar, remaja 18 tahun terpaksa menderita luka bacok di tubuhnya saat dia menunggu angkutan umum atau angkot sepulang sekolah, di Halte Jalan Raya Serang Kampung Balaraja-Kabupaten Tangerang, Banten.
Penganiayaan itu bermula ketika pelajar SMK Korpri 2 Balaraja itu tengah menunggu angkot bersama dua temannya. Tiba-tiba saja mereka dihampiri pelajar dari sekolah lain yang berjumlah sekitar sembilan orang dan mengendari empat sepeda motor.
“Melihat kejadian tersebut, dua teman korban melarikan diri lebih dulu. Sementara korban lari tertinggal paling belakang,” Kata Kapolsek Balaraja Kompol Wiwin Setiawan, Tangerang, Banteng, Selasa (10/1/2017).
Kemudian pelaku berinisial KV turun dari sepeda motor sambil menenteng celurit dan mengejar Bayu yang lari paling belakang. Saat mendekati Bayu, pelajar itu langsung mengayunkan celurit berkali-kali ke tubuh Bayu hingga tersungkur di aspal. “Memastikan korbannya roboh, pelaku langsung kabur dan menghampiri temannya yang sudah menunggu dimotor. Celurit langsung dibuang kesungai Cimanceri sebagai upaya menghilangkan jejak” Tutur Wiwin.
Oleh warga dan teman-temannya, Bayu langsung dibawa kerumah sakit terdekat guna mendapat pertolongan. Sementara KV tertangkap beberapa jam usai melakukan aksi premanisme tersebut. KV terancam pasal 351 penganiayaan. “Ini yang kami sesalkan, sebenarnya Polsek Balaraja sudah melaksanakan langkah preventif atau pencegahan dengan penyuluhan ke sekolah tentang kenakalan remaja dan narkoba,” tutur Wiwin.
c.       Dicyduk usai aniaya siswi SMK karena berebut pacar, pelaku sempat tak mengakui perbuatannya
Para pelaku LZ dan YIZ tega menganiaya korban berinisial WN (16) karena marah dan menduga telah merebut kekasih LZ dari dirinya hingga nekat melakukan aksi tersebut. Keduanya berhasil diamankan Malpolres Metro Tangerang setelah viralnya video tersebut. Saat ditangkap dikediamannya, remaja wanita ini sempat tidak mengakui perbuatannya.
“kedua pelaku sempat tidak mengakui perbuatannya, namun Tim Srikandi Cisadane untuk membujuk untuk ikut ke Polsek dan menjelaskan semuanya,” jelas Kanit Reskrim Polsek Tangerang, Iptu Dikie Wahyudi.
Dari kedua pelaku, petugas juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti seperti baju, sendal, celana jeans yang digunakan korban. Dan atas perbuatannya kedua ABG penganiaya terancam jerat UU perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Jumat, 30 Maret 2018

MASALAH PADA ANAK GADIS REMAJA


      Kurang percaya diri.
Ciri – cirinya : Ragu dalam bertindak , menyendiri, dan tidak bisa bersaing secara positif.
Secara psikologi : overprotected, terlalu dibiarkan, mencontohi lingkungan, perfectionist, sering di kritik dan dikecewakan, serta percaya dengan ketidakmampuan.
b.      Sikap tidak tenang.
c.       Merasa bosan.
d.      Keinginan untuk menyendiri.
e.       Keseganan untuk bekerja.
f.       Menarik diri.

Bahaya-Bahaya yang Umum pada Masa Remaja

a.       Tidak bertanggungjawab, dalam menyepelekan tugas-tugas sekolah dengan lebih memilih bersenang-senang dan mendapat dukungan sosial.
b.      Sikap yang terlalu percaya diri dan agresif.
c.       Perasaan tidak aman, sehingga remaja cenderung patuh terhadap kelompoknya.
d.      Merasa ingin pulang jika berada pada lingkungan yang tidak dikenal.
e.       Perasaan menyerah.
f.       Terlalu banyak mengkhayal.
g.      Mundur ketingkatan perilaku sebelumnya untuk menarik perhatian.
h.      Menggunakan ego defense yaitu rasionalisasi, proyeksi, berkhayal dan memindahkan.
Solusi agar Remaja Mampu Menyikapi Permasalahan pada Anak Remaja.
a.       Dibutuhkan pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai dari ibadah, mengunjungi tempat ibadah(sesuai kepercayaan masing-masing).
b.      Kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemah nya kontrol diri dapat di cegah dan di atasi melalui prinsip keteladanan. Remaja harus mampu mendapatkan figur-figur orang dewasa sebanyak mungkin yang memang sudah melampaui masa remaja nya terdahulu dengan baik.
c.       Sebagian remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan baik sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain itu bagi orang tua anaknya memberikan arahan-arahan terhadap komunitas atau pergaulan mana yang seharusnya diikuti oleh remaja.
d.      Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh buruk yang diberikan teman – teman seumuran maupun sepergaulan nya.
e.       Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi keluarga sehingga nanti nya tercipta kondisi keluargaa yang harmonis, nyaman dan komunikatif.
f.       Peran orang tua dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun.
g.      Dibutuhkan bimbingan kepribadian dari pihak sekolah, karena lingkungan sekolah merupakan lingkungan dimana anak menghabiskan banyak waktu selain dirumah.
h.      Dukungan hobby anak selama tersebut masih konteks positif.
i.        Sebagai orang tua, penting untuk memiliki peran sebagai tempat curhat, yang nyaman bagi anak – anak. Sehingga ketika anak mengalami masalah, sebagai orang tua andai bisa membimbing dan mendampingi anak.

Kamis, 29 Maret 2018

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa. Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh komplikasi obstetri, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Komplikasi obstetri secara langsung adalah perdarahan, infeksi dan ekslampsia secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk secara mencari pertolongan. Tanda bahaya kehamilan antara lain perdarahan pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen bagian bawah, mual muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya, dan ketuban pecah dini.

a.       Perdarahan pervaginam
Perdarahan antepartum adalah perdarahan per vaginam pada usia kehamilan diatas 28 minggu atau lebih.
Klasifikasi :
1.      Perdarahan yang berhubungan dengan kehamilan
a)      Plasenta previa, adalah plasenta dengan implantasi disekitar segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
b)      Solusia plasenta, adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan lebih dari 28 minggu.
c)      Perdarahan pada plasenta letak rendah, pada pemeriksaan dalam jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi bawah plasenta dan perdarahan akan terjadi bila pembukaan hampir lengkap, sehingga memberi petunjuk untuk melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya dapat mengambil tindakan definitif.
d)     Pecahnya sinus marginalis, ditandai dengan adanya perdarahan yang sebagian besar baru diketahui setelah persalinan.
e)      Pecahnya vasa previa
2.      Perdarahan yang tidak berhubungan dengan kehamilan
a)      Pecahnya varises vagina
b)      Perdarahan polip servikalis
c)      Perdarahan pada perlukaan serviks
d)     Perdarahan karena keganasan serviks
b.      Pandangan kabur
c.       Sakit kepala yang menetap
d.      Nyeri abdomen yang hebat
e.       Gerakan bayi berkurang
f.       Ketuban pecah sebelum waktunya, adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam, belum ada tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten). Kondisi ini merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dengan segala akibatnya. Early rupture of membrane adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan.
g.      Bengkak pada muka dan tangan
2. Masalah Lain pada Kehamilan
a.       Demam, menggigil, berkeringat
b.      Terasa sakit pada saat kencing, keputihan dan gatal-gatal di daerah vagina
c.       Jantung berdebar/nyeri dada
d.      Diare berulang
e.       Batuk lama
f.       Sulit tidur dan cemam berlebihan

Rabu, 28 Maret 2018

REMAJA


Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini terjadi berbagai macam perubahan yang cukup bermakna baik secara fisik, biologis, mental dan emosional serta psikososial. Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan sebagainya.
Untuk mendukung agar remaja berperilaku reproduksi secara sehat dan bertanggungjawab maka perlu diberi pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi. Informasi tersebut dimaksud untuk mengimbangi informasi global yang dapat mengancam terwujudnya generasi muda yang sehat, mandiri, dan berkualitas. Masa remaja mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Menurut Rumke berikut kesulitan-kesulitan yang dihadapi remaja bersumber dari tiga masalah, yaitu :
1. Masalah individuasi : kesulitan dalam mewujudkan dirinya sebagai seseorang yang dewasa.
2.  Regulasi : ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dibidang fisik dan seksualnya.
3. Masalah integrasi : kesulitan menyesuaikan sikap dan perilakunya dilingkungannya / mencari identitas dirinya.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya dimulai dari usia 14 tahun pada seorang pria dan usia 12 tahun pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun sampai 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolesence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolesence mencakup arti yang cukup luas, yaitu kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) mengatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum.

Senin, 26 Maret 2018

Bahaya pada Kehamilan Lanjut


Bahaya pada kehamilan lanjut meliputi :
a.  Perdarahan pervaginam
Perdarahan antepartum adalah perdarahan per vaginam pada usia kehamilan diatas 28 minggu atau lebih.
Klasifikasi :
1.      Perdarahan yang berhubungan dengan kehamilan
a)      Plasenta previa, adalah plasenta dengan implantasi disekitar segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
b)      Solusia plasenta, adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan lebih dari 28 minggu.
c)      Perdarahan pada plasenta letak rendah, pada pemeriksaan dalam jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi bawah plasenta dan perdarahan akan terjadi bila pembukaan hampir lengkap, sehingga memberi petunjuk untuk melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya dapat mengambil tindakan definitif.
d)     Pecahnya sinus marginalis, ditandai dengan adanya perdarahan yang sebagian besar baru diketahui setelah persalinan.
e)      Pecahnya vasa previa
2.      Perdarahan yang tidak berhubungan dengan kehamilan
a)      Pecahnya varises vagina
b)      Perdarahan polip servikalis
c)      Perdarahan pada perlukaan serviks
d)     Perdarahan karena keganasan serviks
 Pandangan kabur
c.       Sakit kepala yang menetap
d.      Nyeri abdomen yang hebat
e.       Gerakan bayi berkurang
f.       Ketuban pecah sebelum waktunya, adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam, belum ada tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten). Kondisi ini merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dengan segala akibatnya. Early rupture of membrane adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan.
g.      Bengkak pada muka dan tangan
2. Masalah Lain pada Kehamilan
a.       Demam, menggigil, berkeringat
b.      Terasa sakit pada saat kencing, keputihan dan gatal-gatal di daerah vagina
c.       Jantung berdebar/nyeri dada
d.      Diare berulang
e.       Batuk lama
f.       Sulit tidur dan cemam berlebihan

Sabtu, 24 Maret 2018

Komplikasi Antepartal

Aborsi Spontan
Aborsi yang mengancam
Tanda dan gejala :
1. perdarahan vagina : merah terang (segar) atau coklat gelap (lama)
2. kemungkinan sedikit
3. dapat terjadi terus menerus untuk beberapa hari sampai 2 minggu
4. kram abdomen bagian bawah atau sakit punggung ringan
Manajemen :
1. trimester I dengan sedikit perdarahan tanpa disertai kram.

  • tirah baring tidak terlalu bermanfaat; aktivitas normal dapat dilanjutkan kecuali wanita merasa tidak nyaman atau lebih memilih untuk istirahat
  • istirahatkan panggul (tidak berhubungan seksual, tidak melakukan irigasi, atau memasukkan sesuatu ke dalam vagina)
  • tidak melakukan aktifitas seksual yang menimbulkan orgasme
  • segera beritahu bidan jika terdapat perdarahan meningkat, kram dan nyeri pinggang meningkat, semburan cairan dari vagina, demam atau gejala mirip-flu
  • pemeriksaan pada hari berikutnya dirumah sakit (evaluasi TTV, pemeriksaan dengan spekulum-merupakan skrinning vaginitis dan servisitis; observasi bukaan servik,tonjolan kantong ketuban,bekuan darah, atau bagian-bagian janin)
2. jika pemeriksaan negatif, dapat dilakukan pemeriksaan ultrasuara untuk menentukan kelangsungan hidup janin, tanggal kelahiran, dan jika mungkin untuk menenangkan wanita
3. jika pemeriksaan fisik dan ultrasuara negatif, tenangkan wanita, kaji ulang gejala bahaya dan pertahankan nilai normal

Jumat, 23 Maret 2018

Pengkajian Janin

Pengkajian terhadap Abnormalitas genetik dan struktural
Maternal serum alpha-fetoprotein (MSAFP) dan tripel screen
MSAFP dan tripel screen keduanya merupakan ujia skrining, bukan uji diagnostik. tripel screen (MSAFP,hCG,estradiol) menawarkan perbaikan identifikasi anomali kromosom yang lebih baik daripada apabila hanya MSAFP saja. Anjurkan MSAFP atau tripel screen untuk semua wanita pada usia menstruasi 15 sampai 18 minggu.
Nilai normal didasarkan pada usia gestasi, usia maternal, berat badan, ras, diabetes jika ada, gestasi multipel.
MSAFP meningkat jika janin memiliki defek tabung neural terbuka dan menurun pada sindrom down. Alasan utama peningkatan MSAFP :
1. salah memperkirakan usia gestasi
2. gestasi multipel
3. defek tabung neural
4. defek dinding ventral (omfalokel, gastroskisis)
5. anomali ginjal (agenesis ginjal, obstruksi uretra)
6. oligohidramnion yang parah
7. kehamilan ektopik
8. perdarahan maternal-janin (kemungkinan terjadi secara spontan atau setelah CVS, amniosentesis atau trauma)
9. ibu dengan berat badan kurang
10. ras kulit hitam
11. ukuran plasenta meningkat

Kamis, 22 Maret 2018

FIBROADENOMAS


After fibrocystic changes, fibroadenomas are the most common benign breast lesion, with an incidence of 18% - 20%. Fibroadenomas are found accidentally during breast self-examination or during routine clinical breast examination, mammography, or ultrasonography.
CLINICAL PRESENTATION
Fibroadenomas are usually asymptomaic. However, in cases in which an intratumoral hemorhange has ooccured, pain could be the initial presenting symptom. Such a presentation is more commoon in pregnant or lactating women.
In general, fibroadenomas present as a single tumor, varying in size from 1 cm to 4 cm. Multiple tumors are found in about 10%-12% of cases, and they can occur either simultaneously or metachronously.
The causes of fibroadenoma are unknown; but because fibroadenomas do not occurs before menarche, a relationship

Selasa, 20 Maret 2018

POLA PERNAPASAN CHEYNE-STOKES

Respirasi atau bernafas memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk mengambil oksigen, untuk mengeluarkan karbondioksida dan untuk meregulasi komposisi relatif dari darah. Tubuh membutuhkan oksigen untuk metabolisme makanan. Selama proses metabolisme, oksigen digabungkan dengan atom karbon dalam makanan, memproduksi karbon dioksida (CO2). Sistem  pernapasan membawa udara termasuk oksigen melalui inspirasi dan menghilangkan karbon dioksida melalui ekspirasi. 
Pernapasan cheyne-stokes merupakan suatu keadaan pernapasan dengan irama pernapasan yang semakin lama akan semakin besar. Setelah mencapai maksimum, irama pernapasan berubah semakin lama semakin kecil dan kemudian dilanjutkan dengan tahap apnea. Jadi rangkaian pernapasan diputus-putus oleh periode apnea. Tipe pernapasan ini dapat terjadi pada penderita dengan kegagalan jantung kongestif, kemungkinan disebabkan oleh waktu sirkulasi ke otak yang meningkat. Pola pernapasan seperti ini dijumpai pada klien dengan kerusakan otak karena trauma, penyakit lain atau tekanan intrakranial yang meningkat.

Pernapasan cheyne-stokes adalah jenis pernapasan fasik atau periodik yang paling sering ditemukan. Periode apnea diselingi dengan periode hiperventilasi. Pernapasan secara perlahan dan progresif menjadi lebih cepat dan dalam setelah sautu periode apnea dan kemudian secara berangsur-angsur menurun lagi sampai periode apnea berikutnya. Panjang siklus ini bervariasi tetapi biasanya berkisar antara 30 detik sampai 2 menit dengan periode apnea 5-30 detik.
Pernapasan cheyne-stokes atau dikenal juga sebagai pernapasan periodik adalah pola pernapasan tak normal yang ditandai dengan osilasi dari ventilasi antara apnea dan hiperapnea, untuk mengompensasi perubahan tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida didalam serum. Pernapasan ini dinamai dari John Cheyne dan Willian Stokes, yang pertama kali menyebutkan istilah ini pada abad ke-19. Pola pernapasan ini dapat ditemukan pada pasien penderita stroke, cedera otak traumatik, tumor otak, dan gagal jantung kongestif. Dalam keadaan tertentu, dapat ditemukan pada orang sehat saat tidur pada ketinggian. Pernapasan ini dapat ditemukan pula ensefalopati metabolis toksik. Pernapasan ini juga merupakan tanda dari keracunan karbon monoksida dengan sinkop dan koma. Pada pengguna morfin juga dapat ditemukan tanda ini.
Pernapasan cheyne-stokes yaitu frekuensi napas yang tidak teratur dan disertai periode perubahan frekuensi napas yang intermiten dan pernapasan dalam yang diselingi oleh periode apnea.
2.2 Gambaran Pola Pernapasan Cheyne-Stokes                
Pernapasan cheyne-stokes merupakan salah satu jenis pernapasan tidak teratur yang paling menyolok. Hipocrates telah mengenal fenomena tersebut dan ia melukiskan kasus “Philiscus yang hidup dekat tembok”, yang pernapasannya senantiasa kelihatan seperti yang baru sadar. Tidak ada seorangpun yang berhasil menggambarkan jenis pernapasan ini dengan cara yang lebih baik, selain cheyne sendiri :
Pernapasannya berlangsung tidak teratur; pernapasan tersebut akan terhenti selama seperempat menit, kemudian pernapasan timbul kembali, walaupun sangat lambat, selanjutnya pernapasannya kelihatan kembang kempis dan cepat, kemudian secara berangsur-angsur menghilang kembali. Perubahan pernapasannya tersebut seluruhnya memakan waktu sekitar satu menit, dimana ia akan melakukan sekitar 30 kali pernapasan.
Pola pernapasan ini terjadi kalau pusat pernapasan dalam medula oblongata kehilangan kepekaannya yang halus terhadap fluktuasi tekanan karbon dioksida atau rangsangan aferen. Pernapasan cheyne-stokes ada hubungannya dengan tumor otak, penyakit jantung, nefritis kronik, meningitis, pneumonia atau penyakit yang disertai keracunan yang nyata. Walaupun pernapasan cheyne-stokes merupakan tanda diagnostik buruk yang penting, tetapi tidak selalu ia harus berarti fatal. Pernapasan cheyne-stokes sering ditemukan dan sianosis mungkin timbul. Pungtum maksimum sering tergeser ke kiri dan bawah. Sebagai akibat dilatasi dan hipertrofi ventrikel. Suatu gelombang pengisian cepat yang berarti dapat ditemukan pada denyut apeks jantung.
Pernapasan cheyne-stokes merupakan siklus pernapasan yang amplitudonya mula-mula naik kemudian turun dan berhenti lalu bernapas lagi dari siklus baru. periode apnea teratur lagi. Setelah mencapai maksimum, irama pernapasan berubah semakin lama semakin menjadi semakin kecil dan kemudian dilanjutkan dengan tahap apnea. Jadi, rangkaian pernapasan diputus-putus oleh periode apnea. Tipe pernapasan ini  dapat terjadi pada penderita dengan kegagalan jantung kongesif, kemungkinanan disebabkan oleh  waktu  sirkulasi ke otak yang meningkatkan. Pola pernapasan seperti ini dijumpai pula pada klien dengan kerusakan otak karena trauma,penyakit lain atau tekanan intracranial yang meningkat.















Muttaqin, Arif. Asuhan Keperawatan Klien dengan Ganguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika
Delf H Mohlan, Manning T Roberts. 1996. Major Diagnosis Fisik. Jakarta : EGC
Burnside, John W. 1996. Diagnosis Fisik. Jakarta : EGC
Uliyah, Musrifatul. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
J. Cheyne. 1882 : a case of apoplexy in which teh fleshy part of the heart was converted into fat. Dublin Hospital Reports, 1818, 2: 216-223. Reprinted in F. A. Willius & T.E. Keys : Cardiac Classics, 1941, pp. 317-320.
William Stokes : Fatty degeneration of the heart. In his : The Diseases of the Heart and Aorta. Dublin, 1854, pp. 320-327.
Djojidibroto, Darmanto. 2009. Respriologi. Jakarta : EGC

Minggu, 18 Maret 2018

Benign Tumors

A tumor in the breast is the most common complaint for which a woman consult a physician. Patients refer to this finding as a "lump", "thickening" or "mass". The Physician oftentimes also uses that terminology. But  because "mass" and "tumor" have different clinical significance, the physician should be able to distinguish between them.
A tumor is a clinical entity that has three dimensions: width, height and depth. For didactic purposes, a tumor can be compared with a rubber ball. With the rubbe ball held hidden halfway within the palm of one hand, the protruding surface of the ball is palpated using the index and second fingers of the opposite hand. Because of the perception of depth ("streognosis"), the clinician (or the patient during self-examination) can perceive that there is "something behind" that surface.
On the other hand, a mass in an entity that has only two dimensions: width and length. On examination, the clinican can feel an area of thickening that, at each extreme, blends with the breast tissue rather than forming a defined edge. A mass is a clinical finding present in some histologic types of fibrocystic changes, such as hyperplasia (see "Fibrocystic Changes" later in this chapter).
Approximately 70% of breast tumors are benign. The fact that 30% of all breast lesions could be malignant is significant. The physician should not only be aware of these percentages but should also know which breast lesions are the most common and how to make a clinical differential diagnosis.
The breast problems most commonly seen in a medical practice not specialized in breast diseases are fibroadenoma and some of its variants-giant fibroadenoma, juvenile fibroadenoma, hamartoma- and phyllodes tumors,  cysts, and cancers. Because this textbook is intended as a guide for physicians and general surgeons whose practices iclude the care of women, only the most common breast tumors and their surgical treatment are discussed. For less common tumors, the reader is referred to the textbooks and literature listed in "Suggested Readings" at the back of this book.

Sabtu, 17 Maret 2018

Perkembangan Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional adalah  bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara,alat,bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran.
Faktor yang meliputi kepercayaan masyarakat sekitar, keberhasilan tindakan praktisi dan keyakinan spiritual.
● Klasifikasi dan jenis pengobatan tradisional pasal 3 Kepmenkes no 1076/menkes/SK/VII/2003.
● Battra : orang yang dipercayai untuk melakukan pengobatan tradisional.
● Perkembangan pengobatan tradisional :

  1. Tahap irasionalisme dini
  2. Tahap irasionalisme fajar
  3. Tahap irasionalisme awal
  4. Tahap irasionalisme lanjut

Jumat, 16 Maret 2018

KEHIDUPAN, PERKEMBANGAN DAN MASALAH MASYARAKAT DESA DAN KOTA

Ciri-Ciri masyarakat :

  1. Ketergantungan
  2. Berkesinambungan
  3. Saling berinteraksi
  4. Memiliki kebiasaan
  5. Memiliki identitas
  6. Hidup bersama

Terbentuknya masyarakat karena manusia menggunakan pkkiran dan keinginan (adanya sebab dan akibat)
syarat :

  1. Adanya kesadaran dalam diri sendiri
  2. Adanya hubungan timbal balik
  3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama
  4. Berstruktur, berkaidah, mempunyai pola perilaku, bersistem, dan berproses
Unsur terbentuk masyarakat :
  1. Kategori sosial
  2. Golongan sosial
  3. Komunitas
  4. Kelompok : primer (keluarga) dan sekunder (universitas)
  5. perkumpulan dan himpunan

Rabu, 14 Maret 2018

ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DAN STATUS KESEHATAN

Unsur masyarakat : kesatuan sosial dan pranata sosial.
Aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan (G.M. Foster (1973)) :

  1. Pengaruh tradisi
  2. Sikap fatalistis
  3. Sikap ethnosentris
  4. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
  5. Pengaruh norma terhadap perilaku kesehatan
  6. Pengaruh nilai terhadap perilaku kssehatan terdiri dari nilai yang merugikan dan nilai yang mendukung kesehatan.
  7. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap perilaku kesehatan
  8. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
Perubahan sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan masyarakat :
  1.  Perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat
  2. Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan
  3. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan besar
Syarat inovasi (Jangka pendek) :
  1. Masyarakat  merasa membutuhkan perubahan
  2. Perubahan harus dipahami dan dikuasai
  3. Perubahan dapat diajarkan kepada masyarakat
  4. Perubahan memberikan keuntungan dimasa yang akan datang
Obat tradisional : bahan atau ramuan yang berupa tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
Penggolongan obat :
  1. Jamu
  2. Obat herbal terstandar
  3. Fitofarmaka
Klasifikasi dan jenis :
  1. Keterampilan : pijat, urut, dan lain-lain
  2. Ramuan : jamu, dan lain-lain
  3. Pendekatan agama
  4. Supranatural : tenaga dalam, dan lain-lain

Senin, 12 Maret 2018

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

Standar pelayanan kebidanan (SPK) adalah landasan berpijak normative atau paramenter atau alat ukur untuk menentukan berhasilnya pelayanan.
Falsafah adalah keyakinan,pandangan hidup, penuntun bagi seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Tujuan : untuk mengurangi kesakitan dan kematian
Standar I : falsafah dan tujuan
Standar II : administrasi dan pengelolaan
Standar III : staf dan pimpinan
Standar IV : fasilitas dan peralatan
Standar V : Kebijaksanaan dan prosedur
Standar VI : Pengembangan staf dan program pendidikan

Sabtu, 10 Maret 2018

POLA PERNAPASAN CHEYNE-STOKES


Pernapasan cheyne-stokes merupakan suatu keadaan pernapasan dengan irama pernapasan yang semakin lama akan semakin besar. Setelah mencapai maksimum, irama pernapasa berubah semakin lama semakin kecil dan kemudian dilanjutkan dengan tahap apnea. Jadi rangkaian pernapasan diputus-putus oleh periode apnea. Tipe pernapasan ini dapat terjadi pada penderita dengan kegagalan jantung kongestif, kemungkinan disebabkan oleh waktu sirkulasi ke otak yang meningkat. Pola pernapasan seperti ini dijumpai pada klien dengan kerusakan otak karena trauma, penyakit lain atau tekanan intrakranial yang meningkat.

Kamis, 08 Maret 2018

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan berbicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh
CIRI-CIRI DAN PRINSIP TUMBUH KEMBANG ANAK
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan menimbulkan perubahan
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan, yaitu :
1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
2. Pola Perkembangan dapat diramalkan

Senin, 05 Maret 2018

Kerangka Pengambilan Keputusan dalam Asuhan Kebidanan

Bidan bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya, mereka menghargai wanita sebagai individu dan melayaninya dengan rasa hormat. Para bidan menerapkan pengetahuan dan keterampilannya yang mengikuti perkembangan baru (up to date) dalam memberikan asuhan pada setiap ibu dan keluarganya. Keamanan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan pusat perhatian pelayanan bidan. Bidan berusaha atau bekerja keras untuk menyokong pemahaman ibu tentang kesejahteraan dan menyatakan pilihan pada pengalaman situasi aman.
Proses pengambilan keputusan dalam kebidanan menggunakan berbagai macam sumber pengetahuan, berdasarkan ajaran instuisi (keyakinan yang benar) dan kemampuan berfikir kritis serta membuat keputusan klinis yang logis/masuk akal.
Proses asuhan kebidanan adalah dinamis, bertanggungjawab terhadap perubahan status kesehatan setiap wanita dan mengantisipasi masalah-masalah potensial sebelum terjadi. para bidan melibatkan ibu yang dalam asuhannya dan keluarganya pada seluruh bagian dalam proses pengambilan keputusan dan dalam pengembangan rencana asuhan kesehatan kehamilan dan pengalaman melahirkan.
KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
Langkah 1
Mengumpulkan data dari ibum catat/status ibu dan anak dan pemeriksaan laboratorium dengan cara sistematis untuk melengkapi pengkajian.
Langkah 2
Identifikasi masalah-masalah yang aktual atau nyata dan potensial berdasarkan pada interpretasi/penafsiran yang benar dari informasi/data yang dikumpulkan pada langkah 1.
Langkah 3
Mengembangkan rencana asuhan pada ibu dan keluarganya secara komprehensif ,berdasarkan kebutuhan ibu dan bayinya dan ditunjang dengan data-data yang sudah terkumpul.
Langkah 4
Melaksanakan dan menyesuaikan rencana asuhan terus-menerus dalam jadwal/susunan waktu yang tepat.
Langkah 5
Mengevaluasi efektifitas pemberian asuhan terhadap ibu dan keluarganya mempertimbangkan beberapa alternatif/pilihan bila gagal, kembali pada langkah 1 untuk mengumpulkan data lebih banyak lagi atau mengembangkan rencana baru.

Minggu, 04 Maret 2018

Kompetensi Bidan Di Indonesia

Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya. Dalam melaksanakan praktik bidan sering dihadapkan dalam pertanyaan "Apakah yang dikerjakan bidan dan bagaimana ia berkarya". Untuk menjawab pertanyaan ini perlu ditegaskan dengan kompetensi pendukng yang harus dimiliki bidan.
Yang dimaksud kompetensi bidan dalam dokumen ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. kompetensi tersebut dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu kompetensi inti/dasar merupakan kompetensi minimal yang mutlak dimiliki oleh bidan, dan kompetensi tambahan/lanjutan merupakan pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan dasar untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan/kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis serta perkembangan IPTEK.
Dengan mengacu pada Permenkes 572 tahun 1996 tentang regritasi dan praktek bidan dan memperhatikan kompetensi bidan yang disusun oleh ICM Februari 1999 maka disusunlah kompetensi Bidan Indonesia. Menyadari bahwa bidan di Indonesia merupakan produk dari beberapa Institusi maupun area pendidikan berbeda, maka dengan tersusunnya kompetensi bidan ini sangatlah bermanfaat untuk menyatukan persepsi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki bidan di Indonesia. Didasari kompetensi tersebut, bidan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan klien/pasien.
KOMPETENSI KE-1 : Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat, dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir, dan keluarganya.
KOMPETENSI KE-2 : Bidan nemberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orangtua.
KOMPETENSI KE-3 : Bidan memberi asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi : deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
KOMPETENSI KE-4 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadapa kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawat daruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.
KOMPETENSI KE-5 : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
KOMPETENSI KE-6 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
KOMPETENSI KE-7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat ( 1 bulan-5 bulan)
KOMPTENSI KE-8 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
KOMPETENSI KE-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
KONSEP DASAR KEBIDANAN
Konsep-konsep dasar kebidanan yang menegaskan keunikan bidan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan keluarga pada usia subur yaitu bekerja sama dengan wanita dalam memelihara diri sendiri dan eningkatkan kesehatannya bagi diri dan keluarganya, menghargai martabat manusia dan memperlakukan wanita sebagai manusia seutuhnya sesuai hak asasi, membela dan memberdayakan kaum wanita yang suaranya perlu didengar dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik, kepekaan terhadap budaya dan bekerja sama dengan wanita dan petugas kesehatan untuk mengatasi praktik-praktik budaya yang merugikan kaum wanita, pusatkan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, memandang kehamilan sebagai suatu peristiwa kehidupan yang normal. Karena Bidan mengakui bahwa pengaruh terbesar pada kesehatan ibu dan anak didunia dimulai dari status wanita yang dijamin keamanan haknya dan nutrisi yang adekuat, air bersih dan sanitasi, bidan turut bertanggungjawab dalam meningtakna kondisi kehidupan dasar dengan memberikan pelayanan yang kompeten.
MODEL ASUHAN KEBIDANAN
Model asuhan kebidanan berdasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan dan kelahiran adalah peristiwa kehidupan yang nomal. model asuan kebidanan termasuk : memantau keadaan fisik, psikologis, spiritual dan kesejahteraan sosial ibu/keluarga melalui siklus reproduksi, memberikan pendidikan dan penyuluhan antenatal care pada ibu secara individu, emndampingi terus-menerus selama persalinan, dukungan lanjutan selama masa nifas, mengurangi tindakan-tindakan yang bersifat teknologi, dan identifikasi serta merujuk ibu yang membutuhkan penanganan spesialis obstetrik atau yang lain. Model asuhan ini ialah berorientasi pada wanita dan disinilah letak tanggung jawabnya.

Sabtu, 03 Maret 2018

Masa Remaja


Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini terjadi berbagai macam perubahan yang cukup bermakna baik secara fisik, biologis, mental dan emosional serta psikososial. Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan sebagainya.
Untuk mendukung agar remaja berperilaku reproduksi secara sehat dan bertanggungjawab maka perlu diberi pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi. Informasi tersebut dimaksud untuk mengimbangi informasi global yang dapat mengancam terwujudnya generasi muda yang sehat, mandiri, dan berkualitas. Masa remaja mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Menurut Rumke berikut kesulitan-kesulitan yang dihadapi remaja bersumber dari tiga masalah, yaitu :
1.  Masalah individuasi : kesulitan dalam mewujudkan dirinya sebagai seseorang yang dewasa.
2. Regulasi : ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dibidang fisik dan seksualnya.
    3. Masalah integrasi : kesulitan menyesuaikan sikap dan perilakunya dilingkungannya / mencari identitas dirinya.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya dimulai dari usia 14 tahun pada seorang pria dan usia 12 tahun pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun sampai 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolesence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolesence mencakup arti yang cukup luas, yaitu kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) mengatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum.
Bahaya-Bahaya yang Umum pada Masa Remaja
1. Tidak bertanggungjawab, dalam menyepelekan tugas-tugas sekolah dengan lebih memilih bersenang-senang dan mendapat dukungan sosial.
2. Sikap yang terlalu percaya diri dan agresif.
3. Perasaan tidak aman, sehingga remaja cenderung patuh terhadap kelompoknya.
4. Merasa ingin pulang jika berada pada lingkungan yang tidak dikenal.
5. Perasaan menyerah
6. Terlalu banyak mengkhayal.
7.  Mundur ketingkatan perilaku sebelumnya untuk menarik perhatian.
8. Menggunakan ego defense yaitu rasionalisasi, proyeksi, berkhayal dan memindahkan

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan kemudian menjadi orangtua tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Masa remaja sering dianggap masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kekhawatiran bagi para orangtua. Bagi remaja, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam kehidupannya.
Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan seksual ini sangat dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas. Terutama kematangan organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja. Ada beberapa bentuk perilaku masa remaja yang menyimpang diantaranya pesta malam yang menimbulkan sisi negatif remaja, minum-minuman keras dan obat-obat terlarang.



Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. 2005. Psikologi Remaja. Bandung : Bumi Aksara.
Daulay, Agus Salim. 2010. Diktat Psikologi Perkembangan. Padangsidimpuan : STAIN Padangsidimpaun.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keolmuam dan seni yang mempersiapkan kehamilan,menolong persalinan, nifas dan menyusui, m...